Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2011

Cinema Verite

Gambar
Ada banyak pemahaman tentang metoda atau gaya atau apapun namanya tentang cinema verite yang  bisa diartikan dengan sinema yang jujur, apa adanya dan lain lain yang berkaitan dengan sesuatu yang bersifat asli atau tidak diseting. Kali ini saya menampilkan pendapat Werner Herzog , seorang sineas besar asal Jerman. Menurutnya ‘Cinema VĂ©rite is not the answer anymore. In our situation, they are the losers, nothing but the losers! . Masih  menurut Warner, cinema verite  bagaikan turis yang sedang memegang  kamera. Waktu sekolah bikin film, dosen saya juga tidak setuju kalau muridnya bikin gituan , katanya "buat apa sekolah kalau cuma bikin gituan. Menurut dosen saya, cinema verite tidak memberi ruang untuk melakukan eksplorasi ke-ilmuan. Dasar bebal , tahun itu 1 995 , saya tetap melakukan yang saya inginkan. Pemahaman saya tentang cinema verite adalah merekam seperti yang saya lihat, meleburkan perasan dalam kejadian. Sementara mata kanan melekat di view vinder mata kiri tertut

White Balance

Gambar
Bisa diartikan sebagai standart putih atau warna apa yang akan dianggap putih oleh kamera. Pada kamera, biasanya dilambangkan dengan tulisan WB. Caranya melakukannya: letakan kertas putih di depan lensa lalu tekan tombol WB, setelah itu maka kamera akan menganggap "warna" yang baru saja diambil adalah warna putih.  Rata rata mata kita bisa membedakan warna kertas, tapi tidak semua orang bisa membedakan warna cahaya.  Warna cahaya lampu neon beda dengan cahaya lampu bohlam, warna cahaya pagi berbeda dengan siang , sore atau magrib, warna cahaya siang yang cerah beda dengan siang yang mendung Mana warna yang benar? Contoh kasus: Terhadap baju putih temannya seorang kameraman melakukan white balance pada pukul 8 pagi-out door, baju putih temannya terkena cahaya matahari secara langsung. Lalu shoting sampai sore. Tanpa .terasa warna cahaya terus berubah, si kameraman tidak begitu menyadarinya karena dari pagi sampai sore, baju putih temannya tetap ia lihat berwarn

Semiotik

Gambar
Secara ringkas, pengertian semiotik adalah kiasan, sedangkan kiasan itu sendiri biasa diaplikasikan untuk mengarahkan opini atau bisa juga   membentuk arti .Misalnya, si Jamal di rekam dengan Long Shot maka bisa berarti: “Lihatlah, itu si Jamal” Si Jamal di rekam dengan Close Shot,  artinya bisa menjadi: “Inilah wajah si Jamal” Dengan dua contoh itu, maka type shot bisa membentuk arti baru. Dalam film, kiasan diaplikasikan dengan gambar, misalnya gambar pengemis dengan latar belakang istana, opini yang terjadi dari gambar ini bisa mengarah ke: Indonesia adalah negara miskin, negara tidak peduli dengan rakyat, kerakusan penguasa mengakibatkan kemiskinan dll.   Suara juga bisa merubah rasa bahkan arti , misalnya suasana ceria yang diiringi lagu sedih tentu aja beda rasa jika lagunya ceria. Gimik, gestur, warna, cahaya, bentuk, poko’nya semua yang ada dalam frame bisa membentuk sebuah kiasan, mengarahkan opini bahkan merubah arti.  Selamat mencoba.  Gambar diambil dari Kirst