Waveform


Ilustrasi:
Suatu ketika terjadi perdebatan tentang exposure. Yang satu mengatakan bahwa dalam monitornya subjek tampak under expouse, satu lagi mengatakan di monitornya sudah cukup. Ada yang menyarankan agar melihat monitor dengan tinggi mata tegak lurus dengan layar, namun tetap saja pandangan mereka berbeda.
“Coba lihat LCD kameranya !!!”  malah makin runyam, karena di LCD malah lebih under lagi.
Saya pernah menyaksikan hal ini, mungkin pembaca juga pernah. Kemudian saya mencari solusi untuk masalah ini.

Dimasa masa kuliah, saya belajar menggunakan kamera film. Alm bapak Tom Gandasubrata mengajari kami menggukan light meter untuk mengukur intensitas cahaya, baik yang direct pada subjek (incident) maupun yang masuk menuju lensa kamera kemudian meng-expose emulsi film (reflective). Kepekaan light meter dapat diatur sesuai dengan standarisasi (ISO: International Standards Organization) atau ASA pada bahan baku  yang kami gunakan. Dalam menentukan exposure kami diajarkan untuk tidak menggunakan monitor karena monitor hanya di gunakan untuk melihat komposisi. Terjadilah perhitungan-perhitungan yang bagi kami saat itu amatlah rumit.

Kemudian sampailah saya pada dunia video. Dimana terang gelapnya cukup dengan lihat pada viewfinder atau LCD. Selama bertahun tahun saya tidak memiliki masalah dengan exposure, karena saya bekerja sebagai kameraman berita, dimana momentum sebuah peristiwa adalah segala-galanya. 

Suatu ketika, saya mengunjungi teman lama yang bekerja pada industri sinetron. Sutradara punya monitor, DOP punya monitor, produsernya kadang suka keliling merhatiin gambar. Pada saat itulah ilustrasi di atas terjadi.

Analogi Film dan Video
Kamera film   : intensitas cahaya masuk melalui lensa lalu meng-expose celluloid. 
Kamera Video: intensitas cahaya masuk melalui lensa lalu diterjemahkan oleh semacam scanner.

Celluloid        : Intensitas cahaya membakar permukaan celluloid sehingga terjadi citra.
Scanner          : Intensitas cahaya diterjemahkan menjadi besaran voltase.
                         Besaran voltase di terjemahkan menjadi gambar.

Maka maka output kamera video ditentukan dari voltase yang dihasilkan oleh sensor. Standarisasi output sensor ini dikenal dengan IRE: Institute of Radio Engineers.  Kamera tetap kamera, intinya tetap subjek dan cahaya. Hanya saja reflective light pada kamera video di
monitor melalui alat yang disebut Waveform.


waveform, IRE, Institute of Radio Engineers, kamera video, video exposure

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinema Verite

Opini vs Fakta

Televisi Digital